Arsip

Archive for September, 2009

Hampir saja dilindas kereta api

September 29, 2009 3 komentar

Pagi tadi, entah nasib sial apa atau mimpi apa semalam, tapi pagi tadi aku hampir saja dilindas oleh kereta api. Yang mengesalkan lagi, ini disebabkan oleh ketololan mutlak si penjaga pintu kereta api yang lupa menutup palang pintu kereta.

Tampaknya dia lupa kalo saat itu ada 2 dan bukan 1 kereta yang lewat. Setelah kereta pertama lewat, para pengendara pun mulai sibuk menyeberang, termasuk aku yang saat itu dekat dengan palang pintu. Tiba2 dari kiri terdengar bunyi peluit panjang kereta api memekakkan telinga yang membuat semua orang langsung menoleh ke kiri. Kaget, aku pun melihat kekiri dan menyadari sebuah kereta lainnya sedang mendekat ke arahku. Jelas saja semua yang ditengah perlintasan langsung panik. Pintu palang pun langsung ditutup lagi. Ada yang tancap gas dan menyeberang, ada yang ragu dan mundur. Aku? aku terjebak ditengah2 perlintasan. Good. Ga bisa maju, ga bisa mundur karena jalanan dah penuh dengan kendaraan.

Untung aja itu rem kereta masih manteb, sehingga sebelum berhasil menabrakku dan beberapa pengendara motor lainnya, kereta itu sudah berhenti duluan. Dengan teratur semua merapikan kendaraannya. Aku memilih untuk mundur, karena itu opsi paling baik. Setelah rel kosong, kereta pun maju perlahan. Ternyata lokomotif  berhenti di pos penjaga palang pintu. 2 orang masinisnya turun dan langsung memarahi petugas pintu.

Kejadian marah2an itu hanya berlangsung sekitar 1 menit. Lalu masinispun kembali menjalankan kereta. Kulihat semua orang yang di kereta pun sudah menampakkan kepala keluar jendela untuk melihat apa yang terjadi. Ya, mungkin merekapun kaget karena kereta yang mereka tumpangi tiba2 rem mendadak.

Ntahlah, tapi lega rasanya tetap bisa masuk kantor hari ini setelah sebelumnya lewat sekilas dalam pikiranku bagaimana pemakamanku dan siapa saja yang akan menangis disana.

Kategori:Daily Life

Degradasi Budaya sebuah Komunitas

Kemarin, waktu lagi iseng, baca sebuah buku, sekilas aja sih (cuma bagian pendahuluan. haha) tapi dari situ justru dapat sesuatu yang bagus. Intinya tentang Degradasi Budaya.

Sebuah komunitas, besar maupun kecil, mulai dari lingkup sebuah organisasi kecil, ataupun hingga lingkup sebuah negara, pasti akan berkembang, dan akan terus berkembang. Hanya saja perkembangan ini ada dua arah, yaitu perkembangan ke arah yang benar, sesuai dengan tujuan dan dasar komunitas tersebut, atau malah ke arah yang semakin berlawanan. Apapun itu, komunitas itu pasti akan berkembang, seiring dengan waktu dan jaman.

Sehingga bisa disimpulkan, demikian juga yang akan terjadi terhadap budaya, perilaku, tata cara, prinsip, atau kebiasaan (untuk selanjutnya dirangkum saja menjadi Budaya) yang ada di komunitas itu, akan ikut berkembang pula. Sehingga bukan tidak mungkin, pada satu komunitas yang sama, namun dalam generasi yang berbeda akan terdapat perbedaan budaya, yang bisa mencolok atau tidak, yang bisa semakin baik atau bahkan sebaliknya.

Yang namanya budaya sebuah komunitas agar tetap bertahan dan sesuai dengan dasar komunitas tersebut, maka budaya tersebut harus selalu dilahirkan kembali dan kembali pada setiap generasi. Yang namanya melahirkan memang tidak pernah mudah. Tapi kalau tidak dilahirkan kembali, maka jangan heran bila pada generasi berikutnya akan terdapat perbedaan budaya yang semakin terdegradasi, sehingga bukan tidak mungkin bila generasi Tua datang kembali, maka mereka akan segera angkat kaki karena sudah tidak nyaman lagi pada komunitas tersebut.

Demikian juga halnya bila didalam sebuah organisasi mahasiswa, atau organisasi gereja sekalipun. Sebuah organisasi mahasiswa harus terus menerus melahirkan kembali budaya yang sudah ada dan turun temurun. Demikian juga organisasi gereja harus terus melahirkan kembali Kekristenan yang sudah ada turun temurun, bila tidak ingin pada generasi berikutnya, kekristenan itu menjadi sesuatu yang semakin bias dan tidak jelas.

Masalahnya adalah, proses melahirkan kembali budaya harus dilakukan oleh setiap generasi, dan dilakukan oleh generasi tua pada generasi muda. Yang lebih rumit lagi, tidak boleh dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Satu generasi harus mampu melakukannya bersama-sama.

Saya sudah melihat, sebuah organisasi yang tidak melahirkan kembali budaya pada generasi berikutnya, yang terjadi bukannya generasi muda mengikuti gaya generasi tua (komunitas) tapi malah generasi tua harus mengikuti gaya generasi muda, sehingga terjadilah sebuah komunitas yang sama namun budayanya menjadi berbeda. Lucu dan miris sebenarnya.

Kategori:Uncategorized

Kerja dan jalan-jalan

Sekali2 ngeblog lagi ahhh (intro yang ga penting)

Sudah satu bulan ini, pekerjaan di kantor jadi makin menumpuk. Deadline project jadi makin mendekat. Pulang kalo bisa selalu malam2 biar kerjaan beres (tapi tetep, lagi jam kerja seringnya main game (rocks)). Pokoknya di kantor sekarang jadi penuh suka duka, yang mana kalau dulu penuh dengan suka tapi sedikit duka.

Beriringan dengan banyaknya project2 yang hampir beres, aku jadi sering bolak-balik Jakarta-Bandung buat UAT (User Acceptance Test) dan TO (Test Operation) ke dua perusahaan yang saat ini lagi kuhandle. Bahkan, setiap seminggu sekali pasti ada aja yang harus ke jakarta untuk urusan dinas. Gampang sih, pergi dan pulang naik travel dan dibayarin kantor, jadi ga perlu pusing mikir uang transport. Tapi bukan itu masalahnya..

(Curhat) Aku sebenernya bukan orang yang suka travelling, apalagi yang namanya Dinas. Makanya sebelum apply ke sini, aku sudah bilang kalau Tidak Bersedia Ditempatkan Di Cabang Lain Selain Di Bandung. Yang artinya, aku cuma pengen di kantor aja. Ntah lah, tapi aku senang gitu. Diam di kantor, kerja, sedikit mengendap. Bukan kerja dinas.

Tapi ya apa boleh buat, kantor mengharuskan Developer utk ikut kalau urusan project (sungguh nikmat para developer back end itu, ga perlu kemana2). Ya kalau utk urusan ke Jakarta, aku masih bisa lah menganggap itu normal dan bisa dijalani. Toh Jakarta-Bandung ga gitu jauh. Masalahnya, clientnya kantor ini ada di seantero Jawa-Bali (mamposss). Jadi suatu saat, bisa2 aku disuruh dinas ke Surabaya, Yogyakarta, ato Bali.. Cuma berharap kalo itu terjadi, ada temen yang ikut kesana, jadi ga sendirian. Suka bingung soalnya kalo sendirian..Arrghh, saya lebih suka dikantor saja..

Sejauh ini, dinas ini masih bisa kuanggap hal positif dengan menganggap ini adalah Jalan-jalan. Sehingga aku lebih bisa bersyukur, karena banyak juga temen2 yang begitu mendambakan jalan2 karena sudah terlalu lama mengendap di kantor. Sementara, saya ini juga bisa jalan-jalan selagi bekerja juga, masa tidak bersyukur sih??? Berpikir positif aja dehhh

Kategori:Curhat Life

Buku Ende Mobile v.2.1

September 1, 2009 11 komentar

Berdasarkan postingan yang ada di sini, saya lihat banyak juga yang mencari2. Sebenernya project ini sudah hampir terhenti karena mulai banyak kesibukan, apalagi sekarang sudah mulai bekerja (waktu masih mahasiswa, masih banyak waktu. Ahahahahah)

Baru sekarang akhirnya bisa dikembangkan lagi. Berikut adalah daftar perubahan dari v.0.1.alpha

  1. Menambahkan buku SDJ (Sangap Di Jahowa) <– ini yang selalu ditagih2 sama temen2 saya
  2. Menghilangkan inisiasi awal yang lama, dan pada beberapa platform malah lambat. Jadi sekarang tinggal instal n go.
  3. Faster access. <– (baca: mudah2an lebih cepat loadingnya)

Special thanks buat amang Pdt. Monru Nainggolan yang memberikan softcopy buku SDJ sehingga bisa ditambahkan

Lagi-lagi, kritik dan saran (*dan ucapan terima kasih*) sangat diharapkan. Maklum, bikin sendiri. Jadi masih terbatas pada ide satu orang.

Link Download: https://www.dropbox.com/s/n1bm8grb2c7mr9u/ende.jar

(Pembuatan Kidung Jemaat Mobile juga sedang direncanakan looh) <– Inget kerja gor!! <- Rupanya sudah ada yang buat :))

Kategori:Uncategorized